
Warna biru yang biasa kita lihat itu berasal dari mengecil dan memencarnya cahaya matahari ketika memasuki atmosfir. Pada awalnya, cahaya matahari memiliki panjang gelombang yang besar dan memecah sehingga panjang gelombang baru yang muncul besarnya sama dengan panjang gelombang warna ungu.
Cahaya matahari sebenarnya berwarna putih. Cahaya putih itu sendiri merupakan gabungan dari berbagai energi gelombang. Sebenarnya, peristiwa ini tidak berbeda dengan masuknya cahaya melalui prisma. Cahaya yang masuk bakal terbias menjadi beberapa warna utama: ungu, nila, biru, hijau, kuning, jingga dan merah. Warna ungu memiliki panjang-gelombang tertinggi, dan warna merah terkecil - sehingga muncul istilah ultraungu dan inframerah.
Warna air laut murni pada dasarnya memang
kebiruan karena memantulkan panjang gelombang biru hijau. Memang warna biru air
sangat lemah, tapi kalau air terkumpul cukup banyak maka warna biru mulai
nampak seperti di lautan.
Tapi, bukankah terkadang laut terlihat
berwarna hijau?
Yap, warna hijau ini muncul karena adanya
fitoplankton yang mengandung klorofil sehingga menyebabkan air laut yang penuh
dengan mikroorganisme ini terlihat berwarna hijau. Saat perairan
dipenuhi fitoplankton, sebagian besar cahaya biru akan diserap oleh klorofil
tanaman tersebut, dan karena itulah perairan tampak berwarna hijau . Namun, saat
perairan kekurangan fitoplankton, berarti tidak ada penyerapan sinar berwarna
biru, maka jadilah laut terlihat berwarna biru.
Allah kita yang Maha Keren ini telah menciptakan jutaan
warna, so udah wajib banget buat kita bersyukur karena dikarunia indera yang
sempurna dan bisa menikmati indahnya dunia ini. :D
Semoga Bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar