
Hehe, untuk hal sesederhana itu ternyata ada penjelasan ilmiahnya lho... Ketika kita sedang merasa malu, maka hormon adrenalin akan bekerja secara maksimal. Adrenalin? Yup, dia adalah hormon yang bertindak sebagai stimulan alami dan memiliki berbagai efek pada tubuh yang merupakan bagian dari respon. Sistem ini bekerja secara spontan jadi akan langsung bekerja ketika kita berada dalam situasi yang merangsangnya untuk bekerja. Saat adrenalin meningkat, maka napas dan detak jantung juga akan meningkat. Hal ini dapat memperlambat prosespencernaan sehingga energi dialihkan ke otot. Akibatnya? Pembuluh darah di wajah akan melebar (vasodilation) dan memungkinkan lebih banyak darah mengalir melalui wajah. Nah, inilah yang membuat wajah terlihat berwarna merah.
Hal ini adalah salah satu respons yang tidak biasa dari pembuluh
darah vena. Karena pada daerah lain di tubuh, vena tidak melakukan hal ini
ketika adrenalin dilepaskan. Hormon ini memiliki pengaruh yang kecil atau tidak
sama sekali terhadap pembuluh darah vena. Umumnya ada pembuluh darah lain yang
lebih responsif terhadap adrenalin.
Sebagian orang ada yang menjalani operasi untuk membatasi respons muka memerah, bedah ini disebut dengan endothoracic sympathectomy. Biasanya orang yang memiliki erythrophobia (takut merona) paling sering melakukan operasi ini dengan cara memotong saraf kecil di tulangnya yang berfungsi mengendalikan respons merona.
Sebagian orang ada yang menjalani operasi untuk membatasi respons muka memerah, bedah ini disebut dengan endothoracic sympathectomy. Biasanya orang yang memiliki erythrophobia (takut merona) paling sering melakukan operasi ini dengan cara memotong saraf kecil di tulangnya yang berfungsi mengendalikan respons merona.
Ingat iklan sabun wajah yang menawarkan efek muka merona?
Nah, itu membuktikan bahwa efek merona pada wajah itu justru bagus dan membuat
wajah terlihat segar dan hidup. Pipi merona adalah hal yang wajar, itu
menandakan kalian masih punya darah, ya kan?! Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar