Kamu pernah ngorok? Menurutmu kenapa bisa begitu?
Mendengkur atau ngorok bisa terjadi karena adanya penyempitan saluran nafas yang ketika dilalui udara akan menimbulkan suara. Nah, suara itulah yang biasa kita dengar sebagai dengkuran alias ngorok.
Menyempitnya saluran nafas bisa disebabkan karena mengendurnya otot-otot pernafasan sewaktu tidur, alergi, flu, atau infeksi virus, pergeseran pada jaringan tulang rawan, meminum minuman alkohol dan sejenisnya, obesitas, faktor usia, posisi tidur yang salah, bisa juga karena melemahnya otot tenggorokan
dan otot lidah, atau juga karena adanya amandel yang terlalu besar, karena
lidah jatuh ke belakang akibat posisi tidur yang terlentang, dan juga karena
adanya benjolan pada tenggorokan sebagai akibat kegemukan atau penyakit
tertentu. Nah loh...
Kita tidak dianjurkan untuk
bernafas melalui mulut, dan mendengkur adalah salah satu diantaranya. Kenapa?
Karena ketika kita bernafas melalui mulut, maka udara yang masuk tidak lagi
tersaring seperti ketika kita bernafas lewat hidung, so akan ada banyak sekali
kuman-kuman yang masuk dan akan mengganggu tubuh kita. Selain itu, di lubang hidung kita terdapat 5 sensor syaraf yang terhubung langsung dengan otak yang memiliki fungsi masing-masing, yaitu untuk menyaring, menghangatkan, menambah dan mengurangi kelembaban, juga untuk membaui udara yang masuk. Faktanya, kita menarik napas dan membuang napas melalui hidung sebanyak 28.000 kali per hari.
Mendengkur atau ngorok bisa jadi berbahaya, lho. Karena, pada saat
mendengkur suplai oksigen ke seluruh tubuh terganggu akibat menyempitnya
saluran nafas. Jika gangguan suplai oksigen tersebut berlangsung lama, saat
tidur tubuh kita akan kekurangan oksigen. Akibatnya, nyawa kita akan terancam.
Hal ini biasanya terjadi pada OSA (obstructive sleep apnea) dimana
mendengkur sudah mencapai tahap mampu menghentikan pernapasan untuk beberapa
saat.
Ciri dengkuran berbahaya tersebut adalah dengkuran terdengar keras lalu tiba-tiba terputus dan dilanjutkan kembali dengan hentakan nafas. Saat terjadi situasi seperti itu seluruh organ tubuh kita akan bekerja lebih keras, termasuk jantung dan otak. Jantung akan bekerja keras memompa darah lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Sementara itu, otak bekerja keras membuat kita tersadar dari tidur agar pernapasan yang terhenti dapat dilanjutkan kembali.
Dalam jangka pendek seseorang yang mendengkur seperti itu akan merasa
mengantuk secara berlebihan pada siang hari saat tidak melakukan kegiatan yang
melibatkan fisik. Selain itu, orang tersebut juga akan menjadi mudah lupa dan
sulit untuk berkonsentrasi dengan baik. Dalam jangka panjang orang tersebut
akan mudah terserang penyakit berbahaya seperti hipertensi (tekanan darah
tinggi), stroke, dan jantung. Hal ini disebabkan karena jantung dan otak mereka
akan mengalami kelelahan dan mudah rusak akibat sering dipaksa bekerja keras.
Menurut penelitian, kurang lebih 45% orang dewasa mengalami masalah ini dan
kebanyakan dari mereka adalah pria dan mereka yang mengalami kelebihan berat
badan. Mendengkur juga merupakan salah satu gejala dari penyakit sleep
apnea. Tanda-tanda sleep apnea diantaranya kantuk berlebih, mendengkur,
terlihat sesak saat tidur (gasping/chocking.), penurunan kemampuan konsentrasi
dan daya ingat, mudah marah, bangun tidur tidak segar, cepat lelah, sering
kencing di malam hari, menderita hipertensi dan/atau diabetes, kelebihan berat
badan, struktur rahang bawah yang kecil.
Terus, gimana cara mengatasi masalah ini?
Jika masalah yang muncul adalah karena faktor berat badan, maka cobalah
untuk mengurangi setidaknya 10%. Jika hal ini disebabkan oleh amandel atau
masalah kesehatan yang perlu pemeriksaan lebih lanjut, maka segera lakukan
pemeriksaan dan segera cari solusi yang tepat. Hindari minuman beralkohol,
rokok, dan sejenisnya karena minuman jenis ini dapat menyebabkan penekanan
pusat napas di otak. Hindari juga obat tidur, obat flu, obat penenang dan
sejenisnya karena juga dapat menimbulkan gangguan pernapasan saat tidur. Jika
kita memiliki alergi terhadap sesuatu, maka hindarilah faktor pemicunya.
Usahakan untuk tidak tidur terlentang. Karena, pada saat tidur terlentang jalur
pernapasan terhalang oleh otot di sekitar lidah yang jatuh ke belakang.
Nah, so kita perlu hati-hati kalau kita mulai ngorok saat kita tidur. Jaga
selalu kesehatan yang udah dianugerahkan buat kita dengan cuma-cuma.
Semoga bermanfaat. :D
Mendengkur, Bahaya Gak Sih?
02.40 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar