Ketika kita masuk angin, pasti perut
rasanya nggak enak minta ngeluarin angin dari ‘atas’ maupun dari ‘bawah’. Ada
banyak cara buat ngeluarin angin, ada obat dan satu lagi kerokan. Wuih,
diapain sih tuh? Caranya sih gampang, tinggal cari koin, olesi punggung dengan
balsam atau cairan licin lainnya agar tidak melukai punggung, dan kerokin deh
punggung pake koin tadi. Yang terlihat kemudian adalah garis-garis warna merah.
Terus, gitu aja bisa nyembuhin masuk angin? Eits, nih dia ulasannya...
Saat kita kerokan, maka yang terjadi
adalah Inflamasi. Apaan sih? Inflamasi ini bertujuan untuk menetralisir
penyebab sakit dan menghilangkan jaringan yang telah mati sehingga proses
penyembuhan menjadi lebih cepat. Inflamasi memiliki ciri seperti kemerahan pada
kulit yang dikerok dan menandakan adanya jaringan yang meradang, yang
mengandung banyak darah akibat pembuluh kapiler yang sebelumnya kosong karena
menyempit, telah melebar dan diisi oleh darah. Nah, itulah mengapa kemudian
muncul garis-garis merah atau merah kebiruan di punggung setelah kerokan.
Kerokan itu bisa bikin nyaman. Kok?
Yup, itu karena tubuh telah melepas hormon beta endofin. Prinsip kerokan adalah
meningkatkan temperatur dan energi pada tubuh yang dikerok yang dilakukan melalui
perangsang kulit tubuh bagian luar. Dengan begitu, saraf penerima rangsang di
otak akan menyampaikan rangsangan yang menimbulkan efek memperbaiki organ pada
titik-titik meridian tubuh. Arus tubuh yang lancar ini akan menyebabkan
pertahanan tubuh juga meningkat.
Eits, tapi jangan banyak-banyak
kerokan lho... karena selain berguna mengobati masuk angin, kerokan juga punya
efek samping.
1. Ketagihan. Rasa
nyaman yang ditimbulkan saat kerokan tentu akan menyebabkan tubuh ketagihan
untuk selalu dikerok setiap kali merasa pegal dan kurang nyaman.
2. 2. Dapat menyebabkan kontrasi dini. Yang menjadi masalah adalah reaksi penolakan
terhadap Inflamasi tubuh. Saat terjadi Inflamasi, maka mediator anti Inflamasi
akan mengeluarkan suatu zat yang disebut “Cytokines” yang merupakan sel yang
bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Zat ini akan memicu pelepasan Prostaglandin
yang bisa menyebabkan kontraksi pada rahim. Oleh sebab itu, bagi ibu-ibu yang
sedang hamil sangat dilarang penyembuhan dengan cara dikerok karena bisa
mengakibatkan timbulnya kontraksi dini akibat munculnya zat Prostaglandin.
3. Resiko serangan bakteri dan virus. Saat kerokan tentu pori-pori
kulit pada bagian yang dikerok akan terbuka dan akan memungkinkan masuknya
bakteri dan virus yang akan mengganggu kesehatan.
4. Meningkatkan
resiko penyakit stroke. Saat kerokan,
pembuluh darah akan melebar. Jika dilakukan terlalu sering dan di bagian yang
sama, dikhawatirkan pembuluh darah kecil dan halus akan semakin melebar lalu
pecah. Tentunya ini sangat berbahaya terutama untuk para orang tua.
Pada dasarnya, kerokan itu aman asal
tidak berlebihan sehingga menjadi kebutuhan primer—sekali lagi, segala yang
berlebihan itu tidak baik. Nah, biar nggak tejadi hal-hal yang tidak diinginkan
seperti di atas, ada beberapa ‘nasihat’ yang harus dipatuhi nih... yang
pertama, hindari mandi setelah kerokan karena pada saat ini pori-pori kulit
dalam kondisi terbuka, tapi bolehlah kalau ingin membersihkan badan dengan dibasuh
lap basah menggunakan air hangat dan sebaiknya jangan terlalu basah. Yang
kedua, istirahat dan jaga tubuh agar tetap hangat dengan memakai pakaian hangat
atau berselimut, lebih bagus lagi kalau ditambah minum yang hangat-hangat.
Wheew, itu cuma salah satu cara
untuk menyembuhkan masuk angin, yang paling penting kan usaha dan kemauan
sembuh kita, iya nggak?! Jangan biarkan angin masuk semabarangan dan bikin
tubuh kamu nggak nyaman lagi yaa... Yup, semoga bermanfaat :D
1 komentar:
iki mah cara pengobatan favorit
Posting Komentar